Senin, 15 Januari 2018

Sayang mbah uti



Alhamdulillah kesehatan semakin membaik. Mulai bersiap melakukan proyek membersamai si kecilnya. Dan mulai lagi menyelesaikan tantangan yang terbengkalai. Ohh sedihnya...

Seperti biasa kalau hari libur, adalah jadwal cucu bertemu neneknya. Jadi hari minggu kemarin kami mengunjungi mbah uti. Tapi seperti biasa juga, si bayi tak mau di gendong selain sama emaknya ini. Pas datang dia ga mau lepas dari gendongan, di tegur mbah nya pun langsung cranky. "Dede itu mbah, sayang mbah",  kataku mencoba berkomprod sama si bayi.

Semua butuh waktu, pelan-pelan tapi pasti akhirnya si bayi mau juga turun dari gendongan, jalan kesana kesini, tapi pas dideketin mbahnya dia cranky lagi. Ayahnya yang berusaha nenangin, dia duduk dekat mbahnya, si bayi cuma liat-liat aja awalnya,eh akhirnya mau juga dipegang dan dipeluk mbahnya. Disuapin, diajak main, disiruh sayang mbahnya.

Semua memang butuh proses, kali ini si bayi belajar tentang perasaan dan kami tidak bisa dan tidak akan memaksa. Kami hanya berusaha dan akan terus membersamai anak kami. Membiarkannya dia menangis buat kami adalah suatu pembelajaran juga, biar emosinya mengalir.

#tantangan_hari_ke8
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar