Kamis, 30 November 2017

Tak Ku Gendong Kemana-mana

Tak terasa, sekarang sudah sampai pada materi ke dua yaitu Melatih Kemandirian Anak. Karena kemandirian itu penting dilatih sejak dini, agar kelak saat anak dewasa dia tidak bergantung pada orang lain dan bisa menentukan sikap dan keputusannya sendiri. Tapi anak ku masih tergolong bayi (0-12 bulan), sekarang usianya 10 bulan. Bisa ga ya dilatih? Dicoba aja deh.

Untuk latihan skill pertama yaitu makan tanpa digendong. Mungkin aku yang salah juga dalam hal ini, membiasakan menggendong si bayi saat makan dan berjalan keliling kampung hehe. Karena si bayi nafsu makannya yang naik turun, jadi tak apalah ku gendong asal dia mau makan, namun tetap ku batasi waktunya hanya 30 menit saja. Semoga bisa terbiasa jadi lebih baik ya de.

Sebenarnya sudah dari kemarin aku tak menggendongnya saat makan, tapi karena alasan hujan jadi ga bisa keluar rumah. Pagi ini ga hujan siy, hanya saja aku mau mencoba mempraktekkan targetku seminggu ini. Jadi alhasil sarapannya si bayi di dalam kamar saja, karena rumah kami tak ada ruang makan (masih numpang ortu). Bareng ayahnya yang juga lagi sarapan sambil nonton berita di kamar. Si bayi pun makan dengan lahapnya (seneng nyuapinnya kalau lagi begini).  Dengan tingkah polahnya, yang naik turun kasur, merangkak, berdiri, tiduran tapi tetep mau disuapi. Fiuh bayi yang aktif banget ini akhirnya menghabiskan satu porsi makannya. Alhamdulillah aku bahagia.

Mulai macet buka mulutnya

Saat makan siang, tak ku gendong juga. Kebetulan kantor deket dari rumah, jadi istirahat bisa pulang dan nyuapin si bayi. Saat aku makan siang, si bayi juga aku suapi, tentunya dengan piring yang berbeda. Mangkok si bayi yang berisi MPASInya , bergantian ku pegang dengan piring nasi ku. Awalnya lancar, sambil merangkak kesana kemari, namun tetap mau disuapi. Saat piring nasiku habis, tapi isi mankoknya belum habis, mulai deh agak susah buka mulutnya. Hmm.. cari akal, ku coba menaruh sendok di tangannya, lalu sambil ku ajari menyenduk makanan di mangkoknya dan memasukannya ke mulut. Yess berhasil, 1 suap, 2 suap dan mingkem lagi. Halah.. Time is out, sudah setengah jam, jadi ku sudahi saja makan siang kali ini. Meski tak habis seporsi, tak apalah, toh sudah lebih dari setengahnya. Langsung kubawa dia ke kamar mandi untuk cuci tangan dan mulutnya. Kemudian me-lap tangan dan mulutnya dengan tisu.

Semoga ini bisa menjadi kebiasaan baik yang menghasilkan kemandirian kelak ya de.

#haripertama
#Tantangan10hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian


Sabtu, 25 November 2017

R I S A U


Saat pikiran tak tentu arah
Entah pada siapa ku harus berpihak
Maksud hati melakukan yang terbaik
Namun hasil menyakiti yang lain

Tuhan.. aku harus bagaimana
Seakan tak ada satupun yang mampu memahami
Bagaimana ku harus menjelaskan semua
Saat akan memulai ,lidah ini terasa kaku
Hati terasa beku
Tangis tertahan menyesak di kerongkongan

Tuhan .. aku harus apa
Satu sisi terlihat benar
Tapi tidak sisi lainnya
Aku tak berdaya memperbaiki  semua
Menahan sekuat tenaga
Namun air mata pun tumpah
Sesak semakin terasa di dada

Perih..
Hujan diluar seakan satu-satunya yang mengerti
Gemuruhnya langit seakan menjadi alasan
Membuat tubuh ini tak berdaya upaya

Pejamkan mata, Tarikan nafas
Menyebut Asma Mu
Menghapus semua air mata
Tenaga kembali ke dalam tubuh
Untuk membuat sebuah senyum
Menutupi semua yang telah terjadi

Jumat, 24 November 2017

Aliran Rasa : Komunikasi Produktif

Aliran Rasa ku :

Tantangan di level 1 ini bener2 berguna banget buat aku. Karena aku orang yang males ngomong dan suka terbawa emosi dalam pembicaraan. Dari materi ini aku belajar bagaimana komunikasi yang baik. Prakteknya buat aku susah, semua kalimat aku rancang dulu di otak, ku pilih kata2 yg sekiranya baik dan cocok. Baru ku ucapkan semuanya. Tapi kadang tak sesuai harapan, lawan bicara masih belum mengerti, mulailah emosi naik. Kalau sudah begini aku pilih diam, walau tak jarang juga masih terbawa emosi.

Yang sudah mulai terbiasa sampai saat ini adalah senyum dan menatap lawan bicara serta ga pegang hp kalau lagi ngomong sama orang (kadang masih suka lupa siy). Hihi.. Jadi buat aku, selain masih harus belajar memilih kata, aku juga masih harus banyak belajar dalam pengendalian emosi agar tercipta komunikasi yang produktif.

Karena komunikasi produktif dalam keluarga itu penting untuk menciptakan keluarga yang harmonis.

Semangat 😉

#aliranrasa
#gamelevel1
#komunikasiproduktif
#bundasayang
#kuliahiip

Minggu, 12 November 2017

Our Time

Patner : Mas Bro & Anggi
Target : Menikmati waktu

Hari minggu ini, saat semuanya libur, mulai dari pagi mencoba berkomunikasi produktif. Mencoba bicara baik sama mas bro sambil maskeran berdua sepulang jalan-jalan pagi dari pasar. Mendengarkan ceritanya tentang jerawat yang ada diwajahnya. Aku tersenyum mendengar alasan jerawat yang muncul tersebut.

Tak lama setelah selesai maskeran, lanjut ngajakin anggi luluran. Dia mau, eh mati lampu, dia inisiatif pakai senter di hp nya yang dimasukin ke kantong plastik terus digantung di kamar mandi. Kita luluran bareng terus cerita kenapa badannya hitam sangat. Aku mendengarkan dan tertawa Haha..

Kemudian kami melakukan our time kami bersama si bayi. Hang out dan tertawa bareng dan emosi bareng nunggu makanan yang tak kunjung datang. Kami menikmati semuanya dihari ini.

Aku :
Meski lelah tapi melalkukan hal yang menyenangkan menghilangkan semua emosi sehingga bisa lebih mempraktekkan komunikasi yang baik. Semoga produktif ya.

#hari10
#gamelevel1 
#tantangan10hari 
#komunikasiproduktif 
#kuliahbunsayiip 

Sabtu, 11 November 2017

Hati ke Hati

Patner : Mas Bro
Target : Mengutarakan isi hati ku

Hari ini terasa begiu lelahnya. Seakan tenaga telah habis, hati pun begitu. Pekerjaan rumah yang tak kunjung habis. Seakan tak ada yang mengerti. Mas bro orang yang ku harap mengerti dan setidaknya dapat sedikit membantu pekerjaan yang ada. Namun dia seakan tak perduli, masa bodo akan lelah dan penat yang ku rasa.

Ku putuskan untuk mengutarankan semua yang kurasa malam ini. Otak mencoba memutar kalimat dari kata-kata terbaik. Akhirnya waktu yang tepat datang. Ku utarakan semua kalimat terbaik yang ku punya. Dia mendengarkan atau berusaha mendengarkan. Tersenyum dan mencoba mengerti dan pada akhirnya keluar menyanggupi akan permintaanku. Aku berharap semoga benar.

Aku :
Hari ini terlalu lelah sehingga sulit mengontrol emosi jadi lebih sering berkomunikasi yang tidal bermanfaat. Emosi yang tidak pakai nalar dan mungkin sulit dimengerti. Masih harus banyak belajar managemen emosi.

#hari9
#gamelevel1 
#tantangan10hari 
#komunikasiproduktif 
#kuliahbunsayiip 

Jumat, 10 November 2017

Bahasa Cinta Mas Bro

Patner : Mas Bro
Target : Mengerti Bahasa Cinta

Di malam sebelumnya, saat si bayi mau tidur, tapi aku belum sempat ganti sprei karena si bayi yang ngegelendot terus, kemudian minta tolong sama mas bro “Yah, tolong gantiin sprei, anaknya udah ngantuk mau tidur niy”.  “Ga usah digantilah masih bersih nih”, katanya. Aku diem aja, tapi si bayi rewel di kasur. Mas bro langsung buka lemari, “pakai sprei yang mana ya?”, katanya. “Itu spreinya udah aku siapin”. Dia langsung ganti sprei dan aku keluar kamar. Saat sudah selesai, dia panggil kami, eh pas samapai kamar, jeng jeng itu sprei kebalik aja dong, lebar untuk panjang, panjang untuk lebar. Yasudahlah aku Cuma tertawa kecil aja. No comment.

Hasil kerjanya mas bro


Pagi ini, sprei sudah berantakan, tapi anaknya udah mau nyusu habis main pagi, aku udah rebahin anaknya dikasur. Tanpa diminta, mas bro langsung bilang,”ih itu belum di rapihin, belum di bersihin, awas aku rapihin dulu”. Aku gendong lagi deh si bayi kebelakang beberapa saat, pas masuk kamar ternyata kasur udah rapih. Memang bahasa cinta itu tak perlu selalu diucapkan. Mungkin ini salah satu bahasa cinta mas bro untuk aku dan anak kami. Terimakasih Ayah.. We love you..

Aku:
Masih harus selalu belar tersenyum dan lemah lembut.

#hari8
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Kamis, 09 November 2017

Perhatian Yang Terlupakan

Patner : Ibu
Target : mengalir saja

Siang ini hanya bertiga, aku , ibu dan si bayi. Waktu yang ada memang cukup singkat, hanya beberapa menit disela-sela istirahat makan siang ku. Aku termasuk orang yang cuek, maka dari itu sekarang lagi belajar untuk lebih perhatian melalui komunikasi yang produktif. Cieelah..

“Yaudah Bu makan dulu, biar dede nyusu dulu”. Aku sambil gendong dede terus masuk kamar. Eh ibu malah duduk terus cerita kegiatan dia sama dede dari pagi tadi. Karena si bayi nyusu ga bisa diem dan cuma dimainin, akhirnya ga jadi nyusu. “Ibu udah makan?”. tanyaku. “Udah tadi, orang udah tua mah makan harus dijaga, ga boleh berlebihan”, jawabnya.  Terus dia cerita lagi deh, banyak. Aku mendengarkan, sambil menunjukan rasa ketertarikan, biar tambah excited ceritanya. Dan beliau jadi senangkan kalau diperhatikan dan didengarkan.

Aku :
Hari ini belajar  untuk lebih perhatian dan menjadi pendengar yang baik. Semoga bisa terus selamanya.

#hari7
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Selasa, 07 November 2017

MELEK TEKNOLOGI TAPI TUNA ADAPNYA

Patner : Mas Bro
Target : satu suara

Kemarin ada sesuatu yang viral banget di dunia peronlinean kita ( haduh bahasa apa ini). Dari beberapa group WA yang aku ikutin juga membahas ini dan memutus mata rantai yang artinya, udah cukup tau aja, jangan di shared lagi, karena beritanya ga bermanfaat banget. Ucuk-ucuk di salah satu teman di medsos menshared berita ini. Aku komenin, untuk tidak menshared, nanti malah banyak yang terjerumus. Etapi dia ga terima gitu, malah bilang aku membulli dia (dibalasan komen antar temannya) dan membuat status baru ,“kalau ga suka ga usah baca” dan di status ini pula ada balasannya, mending maen dicomberan aja kalau ga seneng. Astagfirullah..

Sedikit bikin lega hati


Kali ini aku mencoba belajar jadi dewasa, lebih memperpanjang NALAR dan memperpendek EMOSI, jadi aku diam saja tak membalas komen lagi atau malah membuat status. Tapi hati pegel juga ya, beberapa teman WA juga mendukung komen ku, untuk menstop dan tidak menshared lagi. Dari situ agak sedikit lega ya. Malamnya cerita sama mas bro, dan dia jadi pendengar yang baik, dan dia mendukung juga alias satu suara sama aku, karena itu bahaya banget menurutnya. Apalagi kalau di shared di akun medsos ku yang isinya ga cuma ibu-ibu sepantaran aku tapi juga ada adik ku, teman-temannya dan keponakan yang notabenenya masih umur baru belasan alias remaja tangung. Bahaya bangetkan.

Tapi positif thinking aja deh, tujuan kita sama yaitu sama-sama melindungi anak-anak dari bahaya teknologi, mungkin caranya aja yang berbeda. Karena FoR (cara pandang) dan FoS (emosi dan mental) kita yang berbeda. Jadi harus pintar dan bijak dalam berteknologi. Jangan sampai Melek Teknologi tapi Tuna Adapnya. Sedikit mengutip kata-katanya Ibu Peny.

#hari6
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Dilarang Mendahului


Patner : Mas Bro
Target : Jadi pendengar yang baik

Pagi ini membahas tentang MLM, karena kemarin teman yang datang sekalian prospek MLM yang  dia jalanin ke aku. Kita punya sudut pandang yang berbeda, saling berebutan kalau lagi menjelaskan. Mas Bro yang ga mau kalah, mengutarakan pendapatnya sendiri. Sedangkan aku, ga dikasih jeda kalau mau mengutarakan pendapatku. Akhirnya terbawa deh, jadi ikutan bicara saat dia bicara, terus dia diam. Saat aku berhenti bicara, dia menjelaskan lagi pendapatnya. Tapi saat itu aku  lagi sibuk pakain bajunya si bayi yang aktif banget. Dan mas bro pun protes,”tuh kan giliran aku ngomong aja ga didengerin”. Padahal dia sendiri kalau aku ngomong juga suka gam au kalah (kalau dia lagi semangat) atau malah aku dicuekin, dan mesti ngulang apa yang aku udah omongin. Hedehhh..

Sebenernya siy bukannya tidak mendengarkan, tapi mendengarkan hanya saja sibuk sendiri. Ternyata sikap kaya gini ga baik juga ya. Jadi bisa menimbulkan selisih paham. Padahal komunikasi itu seharusnya dua arah, ada pembicara dan ada pendengar. Jadi menurut aku dalam komunikasi produktif  itu bukan hanya belajar menjadi pembicara yang baik saja, tapi juga harus belajar menjadi pendengar yang baik juga.

Aku :
Aku masih suka ikut-ikutan dan ga sabar kalau lagi ngomong. Masih harus belajar menjadi pendengar yang baik. Harusnya selain “Budayakan membaca” mungkin aku juga harus “Budayakan Antri”  atau seperti yang sering ditulis di belakang truk kali ya “Dilarang Mendahului”.

#hari5
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Senin, 06 November 2017

Yang Sabar Yaa..

Kali ini berganti patner lagi, biar lebih banyak dan belajar dengan hal-hal yang berbeda.

Patner : Ibu
Target : Lebih sabar

Di malam sebelumnya, duduk-duduk santai aja sama ibu, cuma aku, ibu dan si bayi. Karena mas Bro lagi ke rumah mertua, jagain rumah yang kosong. Sedangkan Anggi lagi bikin kue di rumah tante, karena besok (Minggu) teman SMA ku pada mau main ke rumah. Ibu cerita tentang si bayi yang semakin pinter dan semakin aktif.Kalau nyuapin makan sampai harus ikut merangkak sama si bayi. Haduhh maaf ya..

Keesokan harinya bertiga, kita belanja ke tukang sayur dan pasar deket rumah. Jalan kaki sambil ngobrol santai. Mungkin ini yang dibutuhkan selama ini ya. Mendengarkan. Sampai di rumah dikeluarin belanjaannya, termasuk toge yang  dibeli, dan itu toge di acak-acak sama si bayi. Aku Cuma bilang ke ibu,”Yank sabar ya bu, anak bayi ini emang begini ni”. Dengan nada dan intonasi yang pas serta senyum yang manis. Ibu pun tetap tertawa. Sepanjang hari, tetap tersenyum meski rumah isinya banyak karena pada datang semua. Lelahnya sudah pasti tapi beliau tetap tersenyum dan semangat. I love you bu.

Aku :
Karena hari ini di rumah banyak orang, jadi lebih banyak komunikasi, tanpa emosi pastinya. Lebih banyak tertawa. Kadang liat temen yang  galak sama anaknya, jadi sebal ya. Duh besok ga mau kaya gitu (dalam hati). Masih harus belajar memilih kata-kata yang positif.

#hari4
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Sabtu, 04 November 2017

SALING MENGINGATKAN

Patner : Mas Bro
Target : Tak pakai emosi

Malam sebelumnya ngebahas tentang mas bro yang salah daftar atas sesuatu. Aku bilang sebelum dia pergi untuk daftar A, tapi pas pulang kerja, liat dikertasnya, loh kok malah daftar B. Sebel siy. Aku yang salah menyampaikan atau dia yang salah mendengar.  Tapi coba menahan emosi dan berhasil, untuk tetap santai dan stay cool. Hehe. Membahas kesalahan itu, yasudahlah toh bisa daftar minggu depan lagi katanya. Case Closed.

Pagi ini sepertinya gagal berkomprod, rasa kesal di hati jadi bikin males bicara dan menjawab asal. Awalnya siy gara-gara minta tolong ke  mas bro jagain si bayi, eh malah nyautinnya ga enak (intonasinya siy yang ga enak). Jadi sebal. Saat sarapan bareng (masih dalam kondisi sebal) jadi kalau dia tanya, aku jawabnya asal deh atau seadanya. Tapi mungkin suasana hatinya mas bro udah baik kali ya, dia malah ngajak becanda dan bilang,”Yank qo gitu siy jawabnya, katanya udah belajar komunikasi, aku aja udah belajar juga”. Sambil cengengesan. Aku jadi ikut ketawa. Alhamdulillah masih diingatkan. Jadi buang jauh-jauh deh sebal dan kesalnya. Hmmm tapi pasti mereka balik lagi semaunya.

Aku :
Sepertinya masih harus banyak belajar tentang komunikasi produktif ini, karena terus terang prakteknya itu susah. Masih suka terbawa emosi. Di kantor pun sama, masih suka menatap layar komputer saat diajak bicara oleh teman. Tapi tetap selalu ada senyum sesudahnya.

#hari3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Jumat, 03 November 2017

MarKiShol (Mari Kita Sholat)

Kali ini mau berkomprod (komunikasi produktif) sama adikku yang sudah kelas 7 tapi masih agak males sholatnya.

Patner : Anggi
Target : Sholat 5 waktu

Praktek komprod di mulai di malam sebelumnya. Saat azan maghrib, aku sudah memakai mukena ku, dan mencoba berkomprod sama anggi untuk menyuruhnya sholat. Ku tekan semua ego dan emosi yang sering keluar saat menyuruhnya, melembutkan suara dan memasang senyum. Kemudian keluarlah kalimat,”Nanti abis mandi Sholat ya kakak anggi”. 

Hasil :
Dia yang sedang beristirahat dan masih memakai seragam (Anggi sekolah siang) langsung mengaguk. Dan langsung ke kamar mandi. Selesai aku sholat, ku lihat Anggi sudah mandi dan bersiap sholat dengan mukena yang baru dia ambil di lemari. Begitu pun saat Isya, saat aku sudah berwudhu,”Jangan lupa sholat ya kakak Anggi”. Tak lama selesai dia makan dan main hp, langsung wudhu dan sholat Isya. Saat subuh pagi tadi, dia masih dibangunin untuk sholat dan tidur lagi sesudahnya. Tapi dzuhurnya, tanpa disuruh, dia langsung melaksanakan,”Aku sholat ya”. Kemudian sholat fardu selanjutnya dia kerjakan tanpa aku suruh lagi. Alhamdulillah semoga bisa seterusnya seperti itu.

Habis mandi langsung sholat

Aku:
Biasanya kalau menyuruh Anggi selalu pakai emosi, bahkan sering berkata kasar. Tapi ternyata saat aku ubah caraku semua berjalan mulus. Hari ini masih mencoba meminimkan emosi, kadang aku kalau menjawab pertanyaan orang lain masih suka semaunya, kemudian kalau orang tak mendengar jelas atau tak mengerti jawabanku, keluarlah jawaban selanjutnya dengan nada kesal. Haduhhh… ini yang tadi diprotes sama mas bro,”ih jawabannya ga enak”. Padahal jawabannya biasa, hanya saja intonasinya yang ga enak. Eh apa kabar mas bro? sepertinya aku ga dengar dia pamit hari ini tapi tadi aku tanya, dia bilang sudah pamit. Semoga benar ya.. Kemudian sama si bayi kecil kami, masih selalu dibisikan kata-kata positif.

#hari2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Jangan Lupa Pamit Yaa..

Yeaay akhirnya sampai juga di kelas Bunda Sayang alias kelas BunSay. Materi pertama di kelas BunSay yaitu Komunikasi Produktif. Dan tantangan 10 harinya adalah melakukan komunikasi produktif dengan anggota keluarga.


Untuk hari pertama :
Patner : Suami ku alias Mas Bro
Target : Kalau pergi kerja pamit sama ibu ku

Malam sebelumnya, aku sedikit membahas tentang teori yang aku dapat. Dan aku tanyakan apakah dia bersedia jadi patner praktek ku kali ini, Alhamdulillah jawabannya dia bersedia. Aku bilang ke beliau kalau komunikasi itu penting, karena selama ini dia sangat jarang komunikasi dengan ibu, kalau dirumah lebih banyak di kamar saja, tanpa basa basi. Alesannya dia ga mau banyak omong. Tapi menurutku keluarga yang sehat berawal dari komunikasi yang lancar. Aku mau anak ku tumbuh di keluarga yang bahagia dan harmonis. Jadi aku minta ke mas bro untuk melakukan hal kecil yaitu pamit kalau mau pergi.

Hasil :
Pagi tadi beliau pamit ke ibu pas mau berangkat kerja, dan siang tadi ( karena kalau istirahat pulang, kantor dekat rumah ) waktu mau berangkat kerja, aku dengar juga dia pamit sama ibu, “ Berangkat bu”, gitu katanya. Dan ibu juga menanggapi dengan baik. Alhamdulillah, semoga bisa seterusnya. Meskipun hari ini masih dengan nada yang datar tapi efeknya dasyat, ya kan mas bro?!. Tak lupa malam harinya aku berterimakasih ke beliau," Besok lagi ya mas". Dia bilang,"Udah ah, aneh". Yahhhh....

Aku :
Aku sendiri masih harus belajar dalam mempraktekkan komunikasi produktif, masih mencoba berbicara tanpa pakai emosi (hari ini masih suka kesel kalau lawan bicara ga nyambung), masih belajar berbicara dengan senyum (hari ini masih suka sambil pegang hp kalau ngomong). Tak lupa mengajak bayi ku berbicara, walau dia belum bisa mengerti dan hanya bisa menjawab ih atau eh.  Semoga besok bisa lebih baik.

#hari1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip